KEWIRAUSAHAAN
Nama Kelompok:
ATIKA PUTRI (51214786)
DEVIRA EKA SAGITA (52214850)
THESSY ASTERINA (5D214178)
Kelas: 2DF01
1.
Bagaimana pengertian dan konsep seorang
wirausaha?
Kewirausahaan
dapat didefinisikan sebagai berikut “wirausaha merupakan
pengambilan resiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan
memanfaatkan peluang - peluang untuk menciptakan usaha
baru atau dengan pendekatan yang inovatifsehingga usaha yang dikelola
berkembang menjadi lebih besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan
– tantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006).
Secara
sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Salah
satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul,
serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan
adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor
produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang
melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Kesimpulan lain dari
kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya
dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi. Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan
wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta.
Pada saat ini Negara Indonesia masih dikatakan sebagai Negara berkembang.
Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah yang terdapat di Indonesia. Misalnya
pendapatan penduduk yang rendah, banyaknya pengangguran,dan kondisi ekonomi dan
sosial yang tertinggal dibandingkan dengan Negara maju. Banyak hal yang harus
dibenahi pemerintah Indonesia untuk dapat meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyatnya
penduduk yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki
kemampuan berwirausaha akan memiliki pendapatan yang rendah dan tidak dapat
mencukupi kebutuhan keluarganya. Jika hal ini belum dapat terselesaikan maka
perkembangan perekonomian di Indonesia tidak akan mengalami peningkatan dan
Indonesia tidak dapat menjadi Negara maju. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan
penduduk Indonesia harus ditingkatkan untuk membantu mengembangkan perekonomian
Negara Indonesia.
Kewirausahaan dikatakan sebagai
salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia
karena memiliki beberapa alasan. Diantaranya dapat meningkatkan kreatifitas dan
kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide dan kreasinya, masyarakat tidak
bergantung kepada pemerintah seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan juga dapat
menarik investor Negara asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia apabila
kewirausahaan berjalan dengan baik.
Jumlah wirausaha di Indonesia pada
saat ini masih menunjukan presentase yang sangat kecil, yaitu belum mencapai
2%. Padahal, untuk dapat dikatakan sebagai Negara maju jumlah wirausaha di
suatu Negara harus berjumlah minimal 2% dari total jumlah penduduk. Indonesia
masih jauh tertinggal oleh Negara- Negara tetangga yang memiliki jumlah
wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura yang merupakan Negara dengan jumlah
wirausaha tertinggi di ASEAN, kemudian Malaysia. Memprihatinkan memang,
mengingat Indonesia memiliki sumder daya alam yang sangat melimpah. Hal ini
dikarenakan kurangnya inovasi dan kreativitas penduduk Negara Indonesia dalam
memanfaatkan sumber daya tersebut.
Untuk dapat berwirausaha dibutuhkan
kemauan dan niat yang kuat. Hal ini yang sangat dibutuhkan oleh penduduk
Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia memilih bekerja di kantor pemerintahan
karena berfikir menjadi wirausaha kurang menjanjikan dan memiliki resiko yang
lebih tinggi. Sedangkan di Negara maju seperti Amerika Serikat, penduduk di
Negara tersebut hanya berjumlah 6% yang ingin bekerja di kantor pemerintahan.
Dan pada tahun 1990-an, diketahui 60% pelajar SMA di Amerika ingin menjadi
pengusaha.
Jika hal-hal tersebut terus
dibiarkan, kewirausahaan di Indoneisia tidak akan berkembang dan tidak dapat
meningkatkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian
pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam mengembangkan bidang kewirausahaan.
Karena dengan berkembangnya kewirausahaan, dapat mengembangkan perekonomian
Negara. Contohnya, bertambahnya devisa Negara karena banyaknya investor yang
menanamkan modalnya di Indonesia. Penduduk dapat membantu mewujudkan
peningkatan perekonomian dengan berwirausaha dan memanfaatkan sumber daya alam
yang tersedia di Indonesia. Dengan demikian omset dari usaha tersebut dapat
menentukan pajak yang akan membantu menambah pendapatan Negara. Perkembangan
kewirausahaan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran, jika demikian Negara
Indonesia dapat terus berkembang bahkan menjadi Negara maju.
Perkembangan
Wirausaha Di mancanegara
Berbeda
dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika
Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah
wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai
5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai
kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan
jam kerja yang mereka sukai. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu
program khusus dalammempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio
young entrepreneur. Perananperguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator
dalam memotivasi, mengarahkan danpenyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan
sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter
pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan perguruan tinggi dalam
memotivasi sarjananya menjadi wirausahawanmuda sangatlah penting. Hal ini
dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yangtelah dikemukakan
diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak
perguruan tinggi mampumelakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan
sarjana yang siap berwirausaha.Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan
suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah
sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmererbahwa memulai bisnis,
bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting
adalahbagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya
untuk tergabungdalam wadah tersebut. Karena
tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaatberwirausaha, maka besar
kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untukmemperdalam
keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu
mengetahui faktor yang palingdominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha.
Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3faktor paling dominan dalam memotivasi
sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan, faktor kebebasan, faktor
kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di
perguruan tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
universitas-universitas terkemuka di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya,
hasil kreasi mahasiswa tentang suatu produk dikembangkan dan didorong oleh
penyelenggara perguruan tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga keuangan
(modal ventura) serta pasar yang akan menerima produk tersebut. Di Indonesia
sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya
inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa yang dapat
dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada
penyelenggara perguruan tinggi.
Contoh wirausaha sukses di Indonesia
Nadiem
Makarim, sosok inspiratif yang namanya kini tengah menjadi perbincangan hangat
khususnya para pecinta Ojek di wilayah Jabodetabek. Pria kelahiran 4 Juli 1984
ini memiliki ide briliant untuk membuat sebuah situs yang menawarkan jasa ojek
secara online dengan nama Go-Jek.
Nadiem
Makarim sebenarnya tidak lahir dari keluarga yang berlatar belakang pengusaha.
Ayahnya merupakan seorang pengacara asal dari Pekalongan, Jawa Tengah,
sementara ibunya bekerja dibidang non profit.
Di keluarga
hanya dia seoang yang terjun menjadi entrepreneur. Ia pun merasa beruntung
memiliki orang tua yang selalu mendukung usahanya.
Pendidikan Nadiem Makarim
Nadiem kecil
belajar di sebuah sekolah dasar Jakarta. Ketika remaja ia hijrah ke Singapura
untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMA-nya. Kemudian ia hijrah ke Amerika
untuk berkuliah mengambil jurusan International Relations di Brown University,
AS. Ia juga sempat mengikuti foreign exchange di London School of Economics
selama satu tahun disana.
Tak puas
hanya menjadi sarjana kemudian Nadiem melanjutkan studi S2 nya di Harvard
Business School hingga lulus dan kini menyandang gelar MBA (Master of Business
Administration).
Karir Nadiem Makarim
Menghabiskan
sebagian masa mudanya diluar negeri untuk mencapai studi pendidikannya, Nadiem
yang menyandang lulusan Harvard kemudian memberanikan diri pulang ke Indonesia
utk terjun ke dunia kerja. Ia pun langsung direktut bekerja menjadi Management
Consultant di McKinsey & Company, yaitu sebuah perusahaan konsultan ternama
di Jakarta.
Langkah
Nadiem mendirikan Go-Jek berawal dari kebiasaanya yang suka nongkrong dengan
Sopir ojek. Dari hasil suka nongkrong, dia mengetahui bahwa dari seharian,
mayoritas waktu Sopir ojek dihabiskan untuk menunggu penumpang sehingga tidak
produktif.
Padahal
menurut Nadiem, kemacetan dan deretan kendaraan mengular menghiasi jalanan
ibukota saban hari, justru akan memberikan berkah bagi para tukang ojek karena
sebagian besar orang akan lebih memilih ojek sebagai sarana transportasi
ketimbang mengendarai roda empat yang pasti akan terjebak macet.
Berawal dari
dua hal inilah, Nadiem memutuskan untuk mengintegrasikan para tukang ojek
dengan pelangganya agar lebih produktif lagi. Dan akhirnya, pada tahun 2011, ia
dan teman-temanya mendirikan perusahaan bernama Go-Jek. Perusahaan ini menaungi
para pengojek di berbagai wilayah Jakarta. Hingga kini sudah ada sekitar 1000
pengojek yang bekerja sama dengan perusahaannya.
Go-Jek Apps
!!
Nadim pun
melakukan inovasi, untuk mengubah citra seorang yang selama ini terkesan kurang
baik di mata masyarakat. Driver Go-Jek pun disulap menjadi lebih baik dengan
menambahkan fasilitas-fasilitas baru seperti seragam bercorak hijau sebagai
identitasnya dan helm berlabel SNI. Go-Jek pun memberikan layanan pick up , dan
juga fasilitas mobile app sehingga pelanggan dapat memesan layanan melalui
telepon genggam.
Untuk
masalah keamanan, Go-Jek dilengkapi dengan GPS sehingga posisi ojek bisa
dipantau melalui smartphone. Pengemudi Go-Jek pun diharuskan telah lulus tes
mengemudi dan memiliki SIM. Untuk masalah tarif, bisa diketahui dengan mengukur
seberapa jauh jarak yang ditempuh. Selain itu, cara pembayarannya pun
menggunakan credit (My Wallet).
Untuk
semakin memanjakan pelanggannya, Layanan Go-jek tak hanya mengantar penumpang,
tapi juga layanan antar barang dan juga layanan shoping bagi yang ingin
berbelanja tanpa harus keluar rumah. Penambahan jumlah mitra sopir Go-Jek
menjadi fokus utama rencana bisnisnya saat ini.
Contoh wirausaha sukses di Mancanegara
Kolonel Harland Sanders, lahir pada
tanggal 9 September 1890. Mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis
ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan Kentucky
Fried Chicken atau KFC telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam
sistem makanan siap saji di dunia. Sosok Kolonel Sanders, pionir dalam restoran
siap saji menjadi simbol dari semangat kewirausahaan. Lebih dari satu miliar
ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak hanya
di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. Pada
umur 6 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi,
dan Harland muda sudah
harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah dan ia meninggal rumah tempat tinggalnya dekat Henryville, Ind., untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Ind. Dia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun, pertama sebagai tukang parkir pada usia 15 tahun di New Albany, Ind., dan kemudian sebagai pada usia 16 tahun menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan di kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin, Ia belum punya
restoran pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada meja makannya di ruang makan di bengkelnya.
harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah dan ia meninggal rumah tempat tinggalnya dekat Henryville, Ind., untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Ind. Dia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun, pertama sebagai tukang parkir pada usia 15 tahun di New Albany, Ind., dan kemudian sebagai pada usia 16 tahun menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan di kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin, Ia belum punya
restoran pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada meja makannya di ruang makan di bengkelnya.
Semakin banyak orang yang datang ke
tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan
dan restoran yang kapasitasnya 142 orang. Selama hampir 9 tahun ia menggunakan
resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander
semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada
tahun 1935 atas kontribusinya bagi Negara bagian cuisine. Dan pada tahun 1939,
Keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines “Adventures in Good
Eating.” Pada awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara bagian direncanakan
melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel menutup
restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial
hari tuanya sebesar $105.
Percaya diri dengan kualitas ayam
gorengnya, Kolonel meyakinkan dirinya untuk membuka usaha waralaba yang dimulai
tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi Negara bagian dengan mobil dari satu
restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik restoran dan
karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia menawarkan perjanjian
untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual. Pada tahun
1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam
gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu, ia menjual bunga dari
pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar kepada sejumlah
grup investor termasuk John Y. Brown Jr., yang kemudian menjadi Gubernur
Kentucky dari tahun 1980 sampai 1984. Kolonel mengingatkan untuk menjadikan
terbuka perusahaannya bagi publik. Pada tahun 1976, sebuan survey independen
memberi peringkat kedua dunia sebagai selebriti yang terkenal di dunia.
Dibawah pemilik baru, perusahaan
Kentucky Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi perusahaan terbuka
pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari
1969. Lebih dari 3,500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan
beroperasi hampir di seluruh dunia ketika Heublein Inc. mengakusisi perusahaan
KFC pada 18 Juli 1971 seharga $285 million. Kentucky Fried Chicken menjadi anak
perusahaan dari R.J. Reynolds Industries, Inc. (sekarang RJR Nabisco, Inc.),
semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun 1982. KFC diakuisisi
pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco, Inc. oleh PepsiCo, Inc., seharga kurang
lebih 840 juta dolar. Pada Januari 1997, PepsiCo, Inc. mengumumkan spin-off
restoran cepat sajinya — KFC, Taco Bell dan Pizza Hut menjadi perusahaan
restoran independen, Tricon Global Restorans, Inc. Pada Mei 2002, perusahaan
mengumumkan menerima persetujuan pemilik saham untuk merubah nama perusahaan
menjadi Yum! Brands, Inc. Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American
Food Restorans, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell restorans,
adalah perusahaan restoran terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan
jumlah mendekati 32,500 di lebih dari 100 negara dan wilayah. Sampai akhirnya
ia terserang penyakit leukemia pada tahun 1980 di usia 90 tahun, Kolonel telah
melakukan perjalanan 250,000 mil dalam satu tahun kunjungan restoran KFC
mengelilingi dunia. Dan itu semua dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 65
tahun yang menggunakan uang jaminan sosialnya untuk memulai usaha. Impian untuk
sukses tidak harus impian masa kecil, bisa juga saat usia sudah senja. Inilah
kegigihan Kolonel Sanders pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC.
karakteristik wirausaha
· Memiliki
kemauan yang keras. Memulai sesuatu, apapun itu, bukanlah sesuatu yang
gampang. Kendala dan masalah pasti dihadapi oleh orang yang baru akan memulai
sebuah kegiatan. Hal ini juga berlaku dalam bisnis pribadi. Membuka bisnis
pribadi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, calon wirausahawan
harus memiliki kemauan yang keras agar dapat menghadapi kendala dan masalah di
masa-masa awal bisnisnya.
· Bertekad
kuat. Ketika bisnis pribadi telah didirikan, permasalahan selanjutnya
adalah menaati action plan yang telah
dirancang. Action plan berisi langkah-langkah konkret yang
menjadi panduan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya. Sering terjadi,
kendala yang ditemui pebisnis di lapangan membuat ia harus berimprovisasi dan
mengambil langkah yang tidak tertuang dalam action plan. Agar
bisnis tidak melenceng jauh dari target yang sudah dirancang, wirausahan harus
memiliki komitmen dan tekad yang kuat untuk selalu konsisten menjalankan
bisnis. Target dan rencana kerja yang sudah disusun harus dijalankan semaksimal
mungkin agar misi awal didirikannya bisnis dapat dicapai.
· Berani
mengambil risiko. Ketakutan untuk mengambil keputusan akan membuat bisnis
berjalan di tempat. Risiko
berbisnis salah satunya adalah kerugian. Namun, bukan
berarti risiko tersebut menuntut pebisnis untuk selalu ‘bermain aman’.
Keberanian untuk berinovasi dan mencoba strategi baru dibutuhkan untuk
perkembangan bisnis.
· Tahan
banting dan tidak cengeng.Apapun profesi yang dilakoni seseorang, dapat
dipastikan akan selalu ada tantangan dan cobaan yang harus dihadapi. Begitu pula
dengan profesi wirausahawan. Halangan teknis maupun non-teknis akan selalu
ditemui wirausahawan setiap harinya. Untuk bertahan dalam situasi sulit,
dibutuhkan ketahanan mental yang kuat. Pebisnis diharapkan tidak larut dalam
kesedihan yang terlalu dalam jika bisnisnya sedang terguncang. Hal yang lebih
penting yang harus dilakukan pebisnis adalah mencari solusi dari permasalahan
tersebut dan yakin bahwa guncangan yang menerpa bisnisnya akan berlalu.
· Ikhlas
dan selalu bersyukur. Karakter ini memang terkesan absurd namun sedikit
banyak menunjang keberhasilan pebisnis dalam berwirausaha. Sikap hati yang
tulus dan selalu bersyukur kepada Tuhan membuat seorang pebisnis menjalankan
usahanya dengan sistem go-with-the-flow. Rasa ikhlas dan
syukur ini membuat pebisnis dapat memaknai setiap hasil yang didapat dari
bisnisnya, sekecil apapun profit usaha yang ia peroleh.
Kondisi
wirausaha di Masyarakat
Mengapa Indonesia masih di katakan sebagai negara berkembang? Padahal
Indonesia di kenal dengan negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA).
Karena kecendrungan negara-negara berkembang adalah ditandai dengan masyarakat
yang memiliki pendapatan perkapita lebih rendah dibandingkan negara maju
dan biasanya memiliki populasi penduduk yang padat. Negara berkembang belum
mempunyai kondisi ekonomi dan sosial yang makmur, kebanyakan penduduknya
miskin, pemikiran-pemikiran modern belum menyusup sampai ke desa-desa, dan
kemajuan teknologi masih sangat jarang mampir sampai ke desa-desa, serta
banyaknya pengangguran. Melihat kondisi itu maka Indonesia merupakan
salah satu negara yang termasuk di dalamnya. Pendapatan masyarakat
yang rendah dan tingkat populasi penduduk yang tinggi menjadi suatu
permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah negara berkembang dalam
upaya mensejahterakan rakyatnya. Di kota besar seperti Jakarta yang
terhitung pendududknya sangat padat, keadaan seperti ini sudah menjadi
pemandangan umum. Banyak orang yang hidup kurang beruntung terpaksa hidup
sebagai pemulung sampah. Karena pendapatan yang diperolehnya sangat rendah,
anaknya tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut
tidak berkembang. Hal ini juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam
antara orang yang berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan
rendah. Hal ini menyebabkan kemerosotan perekonomian di Negara Indonesia. Jika
di biarkan keadaan perekonomian Negara Indonesia seperti itu terus maka semakin
lama Negara akan semakin miskin dan terbelakang, serta berdampak pada keamanan
nasional akan terganggu.
Maka dari itu peran kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan
perekonomian di Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa kewirausahaan dikatakan
sebagai faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Yang
pertama, kewirausahaan dapat membuka lapangan kerja di Indonesia.
Kewirausahaan juga memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat
lebih kreatif dan mandiri. Di Indonesia sendiri jumlah wirausahawan adalah
sebesar 19,3% dari jumlah total penduduk dewasa. Dengan adanya kewirausahaan
masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan
produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru sehingga dapat
menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide dan kreasinya,
mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting untuk
kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu menimpor dari luar
negeri. Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga
kerja negri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha
akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara
tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.
Alasan ketiga mengapa wirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia adalah menarik invesrtor asing untuk berinverstasi atau
menanamkan modalnya di Indonesia. Satu kekurangan dari negara maju seperti
contohnya negara Amerika yang berinvestasi di Indonesia. Dengan adanya investor
asing seperti itu maka akan dapat menambah devisa negara. Selain itu wirausaha
dapat mendorong meningkatnya sector pariwisata di Indonesia.
Itulah mengapa wirausaha di katakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di
Inonesia. Tapi ada beberapa kendala yang dialami oleh wirausahawan yaitu
biasanya yang menjadi kendala utama orang takut untuk membuka usaha atau
berwirausaha di karenakan mereka tidak mempunyai cukup modala untuk
berwirasaha. Tapi untuk mengatasi hal itu pemerintah telah mempogramka untuk
rakyat kecil peminjaman modal melalui bank dan program UKM (Usaha Kecil
Menangah). Melalui program ini bukan hanya masyarakat yang pempunyai moda besar
yang bisa membuka usaha, tapi masyarakat kecil juga bisa. Dengan UKM ini bisa
mengurangi pengangguran juga sehingga kemiskinan di Indonesia semakin membaik.
Dan program ini telah berjalan sangat baik dan membantu perekonomian di
Indonesia dan kesejahteraan rayat Indonesia.